Membaca dan mendengarkan kisah para pengusaha sukses tentunya akan membantu kita dalam memotivasi diri, sehingga kita juga semakin bersemangat dan termotivasi untuk terus dan terus melanjutkan penulisan catatan kisah sukses kita sendiri dalam meraih keberhasilan finansial yang pastinya adalah dambaan bagi setiap orang.



Pada pertemuan kita kali ini, admin akan mengutipkan sebuah kisah sukses dari seorang pengusaha agrobis jahe merah dari majalah swa.

Inilah kisah sukses Wahyu, seorang remaja berusia 19 tahun yang dahulunya sempat menjadi pengangguran dan tidak bisa kuliah, yang bahkan sempat di tentang orang tuanya ketika memutuskan untuk terjun dan berjuang untuk menjadi seorang pengusaha agrobisnis, dengan menekuni usaha budidaya Jahe Merah.

Berikut kisah lengkapnya,

Wahyu Widodo, seorang putra Sragen, Jawa Tengah yang kala itu berusia 19 tahun. Setamat dari sekolah umum menengah atas pada Juni 2014 silam, Wahyu kemudian resmi terdaftar sebagai seorang pengangguran.

Gambar Rimpang Jahe


Hingga pada November 2014, Wahyu yang pada waktu itu masih menganggur, mendapatkan sebuah ajakan untuk mengikuti pelatihan di perpustakaan daerah Kabupaten Sragen. Wahyu menjadi peserta untuk pengenalan internet di sebuah perpustakaan yang disponsori oleh sebuah Perusahaan Minuman Multinasional.

Seusai mengikuti pelatihan, tekad Wahyu menjadi semakin bulat untuk dapat menjadi seorang Pengusaha Bibit Jahe Merah.

Wahyu yang sudah mendapatkan banyak informasi tentang jahe merah dari pelatihan dan hobinya berselancar dan mencari imformasi di internet kemudian mencari modal untuk dapat segera memulai bisnis jahe merahnya.

“Saya meminta modal dari ibu dan bapak, tapi sempat ditolak,” kisah Wahyu.

Kemudian ia pun mencoba meminta kepada kakaknya yang kemudian diberilah ia uang modal sebesar Rp 200 ribu.

“ Pas tanggal 11 November  ulang tahun saya, minta hadiah ulang tahun dari ibu Rp 200 ribu untuk tambahin modal,” kata Wahyu kepada wartawan, di Hotel Morrisey, Jakarta, Kamis, 17 September 2015.

Wahyu yang diundang ke dalam sebuah acara oleh sebuah perusahaan minuman terkenal skala internasional tersebut, akhirnya datang untuk memberikan kesaksiannya tentang kisah suksesnya sebagai seorang pengusaha adalah setelah ‘bersentuhan’ dengan perpustakaan dan dunia internet.

 Dari modal Rp 400 ribu itulah, Wahyu yang lahir dari keluarga petani mencoba untuk mengembangkan pembudidayaan bibit jahe merah.

 Namun, setelah sebulan mencoba, ternyata hasilnya gagal. wahyu pun pergi lagi ke perpustakaan daerah untuk mencari informasi lebih dalam tentang seluk beluk dan ilmu untuk menanam dan budidaya bibit jahe merah yang benar, termasuk juga dengan terus mencari informasi tambahan dengan browsing di internet.

Setelah mencoba lagi untuk ke dua kali, kini Wahyu mulai merasakan manisnya keberhasilan.

Setelah jahe merah telah siap jual, Wahyu pun mencoba memasarkan jahe merah hasil budidayanya itu secara online dengan menampilkan foto-fotonya.

“Dulu saya punya Facebook, tapi tidak untuk jualan,” kata Wahyu.

Beberapa jam kemudian, Wahyu ternyata langsung mendapatkan pesanan dari Solo. Ia dan kakaknya pun bergegas mengantarkan pesanan jahe merah itu ke Solo dengan sepeda motor.

“Itu hasil keringat pertama saya dapat pas malam-malam dan hujan,” kata Wahyu.

Memang dasar nasib yang lagi mujur, Keesokan harinya, ia pun menerima pesanan lagi dari Purworejo.

 “Bibit saya semai di kardus, saya ikat pakai kardus. Naik bus Sumber Kencono,” kata Wahyu yang saat itu belum mengenal jasa pengiriman paket.

Nah dari dua pembeli bibit jahe merah  itulah uang modalnya kembali. Wahyu kemudian memasang iklan iklannya tiap minggu. Pesanan bibit jahe merah dari sejak Januari 2015 hingga sekarang sudah mencapai pasar Pulau Jawa dan Sumatera.

 “Omzet saya sampai Rp 10 juta per bulan,” kata Wahyu.

Wahyu yang semula tidak bisa kuliah, sekarang sudah mampu membiayai kuliah dan biaya kosnya sendiri pada jurusan Agribisnis di Universitas Muhamadiyah, Yogyakarta.

Kini, Ia bahkan bercita-cita menjadi eksportir Jahe gajah.

Direktur Perpuseru Erlyn Sulistyaningsih mengatakan timnya berkomitmen untuk menjadikan perpustakaan bukan sekedar pinjam buku dan membaca tetapi mentransformasinya sebagai pusat kegiatan masyarakat.

 “Membuka peluang-peluang supaya masyarakat bisa mengubah dirinya,” kata Erlyn.

Menurut Eryln, perpustakaan daerah di Kabupaten diberi fasilitas empat unit komputer, software software pendukung, dan jaringan internet yang bermitra dengan pihak Telkom Indonesia.

 Sedangkan untuk perpustakaan desa, diberikan bantuan 3 unit komputer.
Selain bantuan fasilitas, PerpuSeru juga mengadakan pelatihan pengoperasian dan pendayagunaan internet kepada staf perpustakaan di daerah.


Nah pembaca, demikianlah kutipan kisah sukses wahyu yang dulunya seorang pengangguran yang kini telah mampu membiayai kuliah dan hidupnya dengan hasil usaha agrobisnisnya yang omsetnya telah mencapai puluhan juta rupiah dengan hanya modal 400 ribu rupiah saja.

Kiranya kisah kesuksesan wahyu dalam usahanya menjadi seorang usahawan agribisnis tersebut semoga dapatlah menambah semangat dan motivasi anda dalam berjuang dan berusaha sehingga anda dapat mencapai kesuksesan dalam bidang usaha yang telah anda pilih sekarang.

Baca Juga :

Peluang dan Prospek Budidaya Kangkung  Modal Kecil Kecilan

Gajian Tiap Bulan : Cara dan Analisa Budidaya Jahe Dalam Karung / Polybag

Kisah Sukses Eksportir Rempah Rempah




Oleh : MARTHA WARTA SILABAN
Tempo .co id









Axact

KAOS DAKWAH

KAOS DAKWAH adalah blog membahas tentang cara pembuatan Kaos Dakwah sampai bagaimana cara menjual Kaos Dakwah Online maupun offline, Silakan cari artikel di GHIRAH.COM..Terima Kasih telah berkunjung di blog sederhana ini, Jika antum PRODUSEN KAOS DAKWAH ATAU DISTRO MAU KERJASAMA SILAKAN KONTAK NO TLP YANG ADA DI WEB GHIRAH.COM

Post A Comment:

0 comments: